Tuesday, June 9, 2015

pendekatan paguyuban




KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat, ridho dan hidayah dari-Nya lah sehingga kami dapat menyelesaikan makalah kami ini yang berjudul “PENDEKATAN SOSIAL BUDAYA DALAM PRAKTEK KEBIDANAN MELALUI PAGUYUBAN”.
Kami juga mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam penyelesaian makalah ini.
Kami menyadari betul bahwa memang makalah ini belum sempurna seutuhnya.Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca guna untuk perbaikan di masa yang akan datang.
Semoga makalah ini dapat dipahami dan selanjutnya dapat dimanfaatkan di bidang pendidikan dan dunia kerja, serta bermanfaat untuk pembangunan kesehatan bangsa ini.





                    

Yogyakarta, 8 Juni  2015



Penulis











DAFTAR  ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................1
DAFTAR  ISI................................................................................................................2
BAB I  PENDAHULUAN
1.1.Latar  Belakang...........................................................................................3
1.2.Tujuan.........................................................................................................3
BAB  II  PEMBAHASAN
2.1  Pendekatan Dalam Sistem Paguyuban..........................................................4
2.2  Pelayanan Kebidanan dengan pendekatan paguyuba...................................4
2.3 Ciri-Ciri Paguyuban.....................................................................................4
2.4 Tipe Paguyuban...........................................................................................5
BAB  III  PENUTUP
3.1 Kesimpulan..................................................................................................6
3.2 Saran............................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................18  














BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Aspek sosial dan budaya sangat mempengaruhi pola kehidupan manusia. Di era globalisasi sekarang ini dengan berbagai perubahan yang begitu ekstrim menuntut semua manusia harus memperhatikan aspek sosial budaya. Salah satu masalah yang kini banyak merebak di kalangan masyarakat adalah kematian ataupun kesakitan pada ibu dan anak yang sesungguhnya tidak terlepas dari faktor-faktor sosial budaya dan lingkungan di dalam masyarakat dimana mereka berada.
Disadari atau tidak, faktor-faktor kepercayaan dan pengetahuan budaya seperti konsepsi-konsepsi mengenai berbagai pantangan, hubungan sebab- akibat antara makanan dan kondisi sehat-sakit, kebiasaan dan ketidaktahuan, seringkali membawa dampak baik positif maupun negatif terhadap kesehatan ibu dan anak.
Menjadi seorang bidan bukanlah hal yang mudah. Seorang bidan harus siap fisik maupun mental, karena tugas seorang bidan sangatlah berat. Bidan yang siap mengabdi di kawasan pedesaan mempunyai tantangan yang besar dalam mengubah pola kehidupan masyarakat yang mempunyai dampak negatif tehadap kesehatan masyarakat. Tidak mudah mengubah pola pikir ataupun sosial budaya masyarakat. Apalagi masalah proses persalinan yang umum masih banyak menggunakan dukun beranak.
Ditambah lagi tantangan konkret yang dihadapi bidan di pedesaan adalah kemiskinan, pendidikan rendah, dan budaya. Karena itu, kemampuan mengenali masalah dan mencari solusi bersama masyarakat menjadi kemampuan dasar yang harus dimiliki bidan.
Untuk itu seorang bidan agar dapat melakukan pendekatan terhadap masyarakat perlu mempelajari sosial-budaya masyarakat tersebut, yang meliputi tingkat pengetahuan penduduk, struktur pemerintahan, adat istiadat dan kebiasaan sehari-hari, pandangan norma dan nilai, agama, bahasa, kesenian, dan hal-hal lain yang berkaitan dengan wilayah tersebut.
1.2  Tujuan Makalah
1.      Apa yang dimaksud dengan paguyuban ?
2.      Bagaimana pelayanan kebidanan dengan pendekatan paguyuban ?
3.      Apa saja ciri-ciri paguyuban ?
4.      Apa saja tipe paguyuban ?

BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Pendekatan dalam sistem Paguyuban
Paguyuban adalah suatu kelompok atau masyarakat yang diantara para warganya di warnai dengan hubungan sosial yang penuh rasa kekeluargaan,bersifat batiniah dan kekal serta jauh dan pamri- pamri ekonomi.
2.2  Pelayanan Kebidanan dengan pendekatan paguyuban
Dalam rangka peningkatan kualitas dan mutu pelayanan kebidanan diperlukan pendekatan-pendekatan khususnya paguyuban. untuk itu kita sebagai tenaga kesehatan khusisnya calon bidan agar mengetahui dan mampu melaksanakan berbagai upaya untuk meningkatan peran aktif masyarakakt agar masyarakat sadar pentingnya kesehatan. misalnya saja denagn mengadakan kegiatan posyandu di puskesmas.
2.3 Ciri-Ciri Paguyuban
Menurut Ferdinand Tones ciri-ciri paguyuban yaitu :
1.      Intimate   : hubungan menyeluruh yang mesra.
2.      Private     : hubungan bersifat pribadi.
3.      Exclusive : bahwa hubungan tersebut hanyalah untuk "kita" saja dan tidak untuk orang lain diluar kita.
Sedangkan secara umum ciri – ciri paguyuban yaitu :
1.      adanya hubungan perasaan kasih sayang.
2.      adanya kenginan untuk meningkatkan kebersamaan.
3.      Hubungan kekeluargaan masih kental.
4.      . sifat gotong royong masih kuat



2.4  Tipe Paguyuban
Memiliki tiga tipe di masyarakat yaitu :
1.      Paguyuban karena ikatan darah yaitu paguyuban berdasarkan keturunan. Contoh kelompok kekeluargaan,keluarga besar.
2.      Paguyuban karena tempat yaitu paguyuban yang terdiri dari orang yang berdekatan tempat tinggal.Contoh arisan RT,RW,dan karang taruna.
3.      Paguyuban karena jiwa pikiran yaitu paguyuban yang terdiri dari orang-orang yang tidak punya  hubungan darah atau tempat tinggalnya tidak berdelatan tetapi mereka mempunyai jiwa dan pikiran yang  sama. Contohnya organisasi.
Dalam rangka peningkatan kualitas dan mutu pelayanan kebidanan diperlukan pendekatan-pendekatan khususnya paguyuban.untuk itu kita sebagai tenaga kesehatan khususnya calon bidan agar mengetahui dan mampu melaksanakan berbagai upaya untuk meningkatkan peran aktif masyarakat agar masyarakat sadar pentingnya kesehatan.misalnya saja dengan mengadakan kegiatan posyandu di puskesmas-puskesmas.



BAB III
PENUTUP

3.1.Kesimpulan
Bidan sebagai salah seorang anggota tim kesehatan yang terdekat dengan masyarakat, mempunyai peran yang sangat menentukan dalam meningkatkan status kesehatan masyarakat, khususnya kesehatan ibu dan anak di wilayah kerjanya.
Seorang bidan harus mampu menggerakkan peran serta masyarakat khususnya, berkaitan dengan kesehatan ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, bayi baru lahir, anak remaja dan usia lanjut. Seorang bidan juga harus memiliki kompetensi yang cukup berkaitan dengan tugas, peran serta tanggung jawabnya. Agar bidan dapat menjalankan praktik atau pelayanan kebidanan dengan baik, hendaknya bidan melakukan beberapa pendekatan misalnya pendekatan melalui kesenian tradisional.


3.2.Saran
Bidan perlu mempelajari sosial-budaya masyarakat wilayah kerjanya, yang meliputi tingkat pengetahuan penduduk, struktur pemerintahan, adat istiadat dan kebiasaan sehari-hari, pandangan norma dan nilai, agama, bahasa, kesenian, dan hal-hal lain yang berkaitan dengan wilayah tersebut.




No comments:

Post a Comment