Tuesday, June 9, 2015

KOMPRES DINGIN




A. DASAR TEORI
1.1 PENGERTIAN KOMPRES DAN KOMPRES DINGIN                   Kompres adalah bantalan dari limen atau materi lainnya yang dilipat-lipat,dikenakan dengan tekanan : kadang-kadang mengandung obat dan dapat bersih ataupun kering, panas ataupun dingin.
          kompres dingin adalah suatu metode dalam pengunaan suhu rendah setempat yang dapat menimbulkan beberapa efek fisiologis. Aplikasi kompres dingin adalah mengurangi aliran darah ke suatu bagian dan mengurangu perdarahan serta edema. Diperkirakan bahwa terapi dingin menimbulkan efek analgetik dengan memperlambat kecepatan hantaran saraf sehingga implus nyeri yang mencapai otak lebih sedikit. Mekanisme lain yng mungkin bekerja adalah bahwa persepsi dingin menjadi dominan dan mengurangi persepsi nyeri.

1.2 INDIKASI PEMBERIN KOMPRES DINGIN
a)     Klien dengan suhu tubuh yang tinggi.
b)    Klien dengan batuk dan muntah darah.
c)     Pascatonsilektomi.
d)    Radang, memar.
1.3 PENGARUH KOMPRES DINGIN
a)     Vasokonstriksi untuk menurunkan aliran darah kedaerah tubuh yang mengalami cedera, mencegah terbentuknya edeme, menngurangi  inflamasi.
b)    Anestesi lokal untuk mengurangi nyeri lokal.
c)     Metabolisme sel menurun untuk mengurangi kebutuhan oksigen pada jaringan.
d)    Viskositas darah meningkat untuk meningkatkan koagulasi darah pada tempat cedera.
e)     Ketengangan otot menurun yang berguna untuk menghilangkan nyeri.
f)      Mengurangi rasa gatal.



B. TUJUAN KOMPRES DINGIN
1.     Membantu menurunkan suhu tubuh.
2.     Mengurangi rasa sakit atau nyeri.
3.     Membantu mengurangi perdarahan setempat.
4.     Membatasi peradangan.

C. ALAT-ALAT YANG DIGUNAKAN PADA SAAT
     PENGOMPRESAN
1. Kompres Dingin Basah dengan Larutan Obat Anti Septic:
ü Mangkok bertutup steril.
ü Bak steril berisi pinset steril anatomi 2 buah, bebrapa kain kasa sesuai kebutuhan.
ü Cairan anti septic berupa PK 1:4000 revanol, 1:1000 sampai 1:3000 dan seterusnya kebutuhan, larutan betadin.
ü Pembalut bila perlu.
ü Perlak dan pengalas.
ü Sampiran bila perlu.

2. Kompres Dingin Basah dengan Air Biasa/ Air Es:
§  Kom kecil berisi air biasa/ air es.
§  Perlak pengalas.
§  Beberapa buah waslap.
§  Sampiran bila perlu.
§  Selimut bila perlu.

3. Kompres Dingin Kering dengan  Kirbat Es (Eskap)
o   Klibat es/ eskap dengan sarungnya.
o   Kom berisi potongan-potongan kecil es dan satu sendok teh garam agar es tidak cepat mencair.
o   Air dan kom.
o   Perlak pengalas.
o   Lap kerja.
   

D. PENATALAKSANAAN/ PROSEDUR
      1. Pelaksanaan Kompres Dingin Basah dengan Larutan Obat Anti
          Septic:
a.        Dekatkan alat ke dekat klien.
b.        Pasang sampiran.
c.         Cuci tangan.
d.        Pasang perlak pada area yang akan dikompres.
e.         Mengocok obat atau larutan bila terdapat endapan.
f.          Tuangkan cairan kedalam mangkok steril.
g.        Masukan bebraapa potong kasa kedalam mangkok tersebut.
h.        Peras kain kasa tersebut dengan menggunakan pingset.
i.          Bentangkan kain kasa dan letakkan kasa diatas area yang
      dikompres dan dibalut.
j.          Rapikan posisi klien.
k.        Bereskan alat-alat setelah selesai tindakan.
l.          Cuci tangan.
m.     Dokumentasikan.

(hal yang dperhatikan):
o   Kain kasa harus sering dibasahi agar tetap basah.
o   Pada luka bakar kotor kasa diganti tiap 1-2 jam.
o   Perhatikan kulit setempat/ sekitarnya bila terjadi iritasi segera laporkan.
o   Pada malam hari agar kelembapan kompres bertahan lama tutupi dengan kapas sublimat.

2. Pelaksanaan Kompers Dingin Basah dengan Air biasa/ Air es:
a.     Dekatkan alat-alat keklien.
b.     Pasang sampiran bila perlu.
c.      Cuci tangan.
d.     Pasang pengalas pada area yang akan dikompres.
e.      Masukan waslap kedalam air biasa atau air es lalu peras sampai lembab.
f.       Letakkan waslap tersebut pada area yang akan dikompres.
g.     Ganti waslp tiap kali dengan waslap yang sudah terendam dalam air biasa atau air es.
h.     Diulang-ulang sampai suhutubuh turun.
i.       Rapikan klien dan bereskan alat-alat bila prasat ini sudah sesuai.
j.       Cuci tangan.
k.     Dokumentasikan.

(hal yang perlu diperhatikan):
o   Bila suhu tubuh 39ºc/ lebih, tempat kompres dilipat paha dan ketiak.
o   Pada pemberian kompres dilipat paha, selimut diangkat dan dipasang busur selimut diatas dada dan perut klien agar seperti atas tidak basah.

3. Pelaksanaan Kompres Dingin Kering dengan Klibat Es (Eskap)
a)     Bawa alat-alat kedekat klien.
b)    Cuci tangan.
c)     Masukan batnan es kedalam kom air supaya pinggir es tidak tajam.
d)    Isi kirbat es dengan potongan es sebanyak kurang lebih setengah bagian dari kirbat tersebut.
e)     Keluarkan udara dari eskap dengan melipat bagian yang kosong, lalu ditutup rapat.
f)      Periksa skap, adakah kebocoran atau tidak.
g)     Keringkan eskap dengan lap, lalu mesukan kedalam sarungnya.
h)    Buka area yang akan dikompres dan atur yang nyaman pada klien.
i)       Pasang perlak pengalas pada bagian tubuh yang akan dikompres.
j)       Letakkan eskap pada bagian yang memerlukan kompres.
k)    Kaji keadaan kulit setiap 20 menit terhadap nyeri, matirasa dan suhu tubuh.
l)       Angkat eskap bila sudah selesai.
m)  Atur posisi klien kembali pada posisi yang nyaman.
n)    Bereskan alat setelah selesai melakukan prasat ini.
o)    Cuci tangan.
p)    Dokumentasikan.





(hal yang perlu diperhatikan):
o   bila klien kedinginan atau sranosis, kirbat es harus segera diangkat selama pemberian kribat es, perhatikan kulit klien terhadap keberadaan iritasi.
o   Pemberian kirbat es untuk menurunkan suhu tubuh, maka suhu tubuh harus dikontrol setiap 30-60 menit. Bila suhu sudah turun kompres dihentikan.
o   Bila tidak ada kirbat es bias menggunakan kantong plastik.
o   Bila es dalam kirbat es sudah mencair harus segera diganti.




 






         




Daftar pustaka      
program study S-1 keperwatan STIKES bayuwangi. 2009. Panduan keterampilan prosedur lab KDM. Jawa timur: EGC
NS. Kusyati, eni, s.kep, dkk. 2006. Keterampilan dan prosedur laboratorium. Jakarya : EGC



No comments:

Post a Comment