A. DASAR TEORI
1.1
PENGERTIAN KOMPRES DAN KOMPRES DINGIN Kompres
adalah bantalan dari limen atau materi lainnya yang dilipat-lipat,dikenakan
dengan tekanan : kadang-kadang mengandung obat dan dapat bersih ataupun kering,
panas ataupun dingin.
kompres dingin adalah suatu metode dalam pengunaan suhu rendah setempat yang dapat menimbulkan beberapa efek fisiologis. Aplikasi kompres dingin adalah mengurangi aliran darah ke suatu bagian dan mengurangu perdarahan serta edema. Diperkirakan bahwa terapi dingin menimbulkan efek analgetik dengan memperlambat kecepatan hantaran saraf sehingga implus nyeri yang mencapai otak lebih sedikit. Mekanisme lain yng mungkin bekerja adalah bahwa persepsi dingin menjadi dominan dan mengurangi persepsi nyeri.
kompres dingin adalah suatu metode dalam pengunaan suhu rendah setempat yang dapat menimbulkan beberapa efek fisiologis. Aplikasi kompres dingin adalah mengurangi aliran darah ke suatu bagian dan mengurangu perdarahan serta edema. Diperkirakan bahwa terapi dingin menimbulkan efek analgetik dengan memperlambat kecepatan hantaran saraf sehingga implus nyeri yang mencapai otak lebih sedikit. Mekanisme lain yng mungkin bekerja adalah bahwa persepsi dingin menjadi dominan dan mengurangi persepsi nyeri.
1.2
INDIKASI PEMBERIN KOMPRES DINGIN
a) Klien
dengan suhu tubuh yang tinggi.
b) Klien
dengan batuk dan muntah darah.
c) Pascatonsilektomi.
d) Radang,
memar.
1.3 PENGARUH KOMPRES DINGIN
a) Vasokonstriksi
untuk menurunkan aliran darah kedaerah tubuh yang mengalami cedera, mencegah
terbentuknya edeme, menngurangi
inflamasi.
b) Anestesi
lokal untuk mengurangi nyeri lokal.
c) Metabolisme
sel menurun untuk mengurangi kebutuhan oksigen pada jaringan.
d) Viskositas
darah meningkat untuk meningkatkan koagulasi darah pada tempat cedera.
e) Ketengangan
otot menurun yang berguna untuk menghilangkan nyeri.
f) Mengurangi
rasa gatal.
B. TUJUAN KOMPRES DINGIN
1. Membantu
menurunkan suhu tubuh.
2. Mengurangi
rasa sakit atau nyeri.
3. Membantu
mengurangi perdarahan setempat.
4. Membatasi
peradangan.
C. ALAT-ALAT YANG DIGUNAKAN PADA SAAT
PENGOMPRESAN
PENGOMPRESAN
1. Kompres Dingin Basah dengan Larutan Obat Anti
Septic:
ü Mangkok
bertutup steril.
ü Bak
steril berisi pinset steril anatomi 2 buah, bebrapa kain kasa sesuai kebutuhan.
ü Cairan
anti septic berupa PK 1:4000 revanol, 1:1000 sampai 1:3000 dan seterusnya
kebutuhan, larutan betadin.
ü Pembalut
bila perlu.
ü Perlak
dan pengalas.
ü Sampiran
bila perlu.
2. Kompres
Dingin Basah dengan Air Biasa/ Air Es:
§ Kom
kecil berisi air biasa/ air es.
§ Perlak
pengalas.
§ Beberapa
buah waslap.
§ Sampiran
bila perlu.
§ Selimut
bila perlu.
3. Kompres
Dingin Kering dengan Kirbat Es (Eskap)
o Klibat
es/ eskap dengan sarungnya.
o Kom
berisi potongan-potongan kecil es dan satu sendok teh garam agar es tidak cepat
mencair.
o Air
dan kom.
o Perlak
pengalas.
o Lap
kerja.
D. PENATALAKSANAAN/ PROSEDUR
1.
Pelaksanaan Kompres Dingin Basah dengan Larutan Obat Anti
Septic:
Septic:
a.
Dekatkan alat ke dekat
klien.
b.
Pasang sampiran.
c.
Cuci tangan.
d.
Pasang perlak pada area
yang akan dikompres.
e.
Mengocok obat atau
larutan bila terdapat endapan.
f.
Tuangkan cairan kedalam
mangkok steril.
g.
Masukan bebraapa potong
kasa kedalam mangkok tersebut.
h.
Peras kain kasa
tersebut dengan menggunakan pingset.
i.
Bentangkan kain kasa
dan letakkan kasa diatas area yang
dikompres dan dibalut.
dikompres dan dibalut.
j.
Rapikan posisi klien.
k.
Bereskan alat-alat
setelah selesai tindakan.
l.
Cuci tangan.
m. Dokumentasikan.
(hal yang
dperhatikan):
o Kain
kasa harus sering dibasahi agar tetap basah.
o Pada
luka bakar kotor kasa diganti tiap 1-2 jam.
o Perhatikan
kulit setempat/ sekitarnya bila terjadi iritasi segera laporkan.
o Pada
malam hari agar kelembapan kompres bertahan lama tutupi dengan kapas sublimat.
2. Pelaksanaan Kompers Dingin Basah dengan Air biasa/ Air es:
a. Dekatkan
alat-alat keklien.
b. Pasang
sampiran bila perlu.
c. Cuci
tangan.
d. Pasang
pengalas pada area yang akan dikompres.
e. Masukan
waslap kedalam air biasa atau air es lalu peras sampai lembab.
f. Letakkan
waslap tersebut pada area yang akan dikompres.
g. Ganti
waslp tiap kali dengan waslap yang sudah terendam dalam air biasa atau air es.
h. Diulang-ulang
sampai suhutubuh turun.
i. Rapikan
klien dan bereskan alat-alat bila prasat ini sudah sesuai.
j. Cuci
tangan.
k. Dokumentasikan.
(hal yang perlu
diperhatikan):
o Bila
suhu tubuh 39ºc/ lebih, tempat kompres dilipat paha dan ketiak.
o Pada
pemberian kompres dilipat paha, selimut diangkat dan dipasang busur selimut
diatas dada dan perut klien agar seperti atas tidak basah.
3. Pelaksanaan
Kompres Dingin Kering dengan Klibat Es (Eskap)
a) Bawa
alat-alat kedekat klien.
b) Cuci
tangan.
c) Masukan
batnan es kedalam kom air supaya pinggir es tidak tajam.
d) Isi
kirbat es dengan potongan es sebanyak kurang lebih setengah bagian dari kirbat
tersebut.
e) Keluarkan
udara dari eskap dengan melipat bagian yang kosong, lalu ditutup rapat.
f) Periksa
skap, adakah kebocoran atau tidak.
g) Keringkan
eskap dengan lap, lalu mesukan kedalam sarungnya.
h) Buka
area yang akan dikompres dan atur yang nyaman pada klien.
i) Pasang
perlak pengalas pada bagian tubuh yang akan dikompres.
j) Letakkan
eskap pada bagian yang memerlukan kompres.
k) Kaji
keadaan kulit setiap 20 menit terhadap nyeri, matirasa dan suhu tubuh.
l) Angkat
eskap bila sudah selesai.
m) Atur
posisi klien kembali pada posisi yang nyaman.
n) Bereskan
alat setelah selesai melakukan prasat ini.
o) Cuci
tangan.
p) Dokumentasikan.
(hal yang perlu
diperhatikan):
o bila
klien kedinginan atau sranosis, kirbat es harus segera diangkat selama
pemberian kribat es, perhatikan kulit klien terhadap keberadaan iritasi.
o Pemberian
kirbat es untuk menurunkan suhu tubuh, maka suhu tubuh harus dikontrol setiap
30-60 menit. Bila suhu sudah turun kompres dihentikan.
o Bila
tidak ada kirbat es bias menggunakan kantong plastik.
o Bila
es dalam kirbat es sudah mencair harus segera diganti.
Daftar pustaka
program study
S-1 keperwatan STIKES bayuwangi. 2009. Panduan keterampilan prosedur lab KDM.
Jawa timur: EGC
NS. Kusyati,
eni, s.kep, dkk. 2006. Keterampilan dan prosedur laboratorium. Jakarya : EGC
No comments:
Post a Comment